Kamis, 02 April 2020

50 Kutipan Buku


"Buku adalah taman yang paling baik. Bercakap-cakaplah dengan buku, bersahabatlah dengan ilmu, dan bertemanlah dengan pengetahuan." (Aidh al Qarni). 
Apa yang akan terjadi apabila di dunia ini tidak ada buku ? banyak pengetahuan yang kita dapatkan yaa dari buku. Kita pun sebagai muslim telah Allah perintahkan untuk iqra (membaca). Allah berfirman : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan (Q.S Al-‘Alaq : 1). Ada yang seperti saya ? saya terbiasa kalau membaca buku dan menemukan kata-kata menarik atau kalimat mutiara di dalamnya, saya sering mengoleksinya, mencatatnya dalam notbook saya atau mengingatnya menjadi kata-kata motivasi agar bisa menginspirasi hidup saya. Berikut saya akan share kutipan-kutipan dari buku yang telah saya baca.
  1. Ada banyak sekali orang-orang yang bergaya, terlihat wah, berpakaian meyakinkan, tapi kosong didalamnya. Sebaliknya, ada orang-orang yang terlihat seperti orang-orang kebanyakan, seperti tetangga sebelah rumah atau teman kerja biasa, tapi dalamnya amat berisi. (Tere Liye, novel Pulang, hal.110)
  2. Ada berjuta orang baik, yang seumur hidupnya, hingga akhir hayatnya, tak pernah sedetik pun muncul di televisi. (buku Lelaki Pendek Hitam dan Lebih Jelek dari Untanya, h.3)
  3. Ada empat hal yang akan membuat badan sakit, yaitu : terlalu banyak bicara, terlalu banyak tidur, terlalu banyak makan, dan terlalu banyak melakukan hubungan badan. Terlalu banyak bicara membuat kemmampuan otak menurun, membuatnya lemah, dan mempercepat tumbuhnya uban. Terlalu banyak tidur akan membuat wajah menjadi pucat, hati menjadi buta, mata menjadi jelalatan, malas bekerja, cenderung berperilaku kasar, serta penyakit- penyakit lain yang sulit dicari obatnya. Terlalu banyak melakukan hubungan badan akan membuat badan menjadi lemah, membuat kekuatan menurun, menurunkan kebugaran tubuh, membuat otot mengendur, dan menimbulkan banyak dampak membahayakan ke seluruh tubuh. Dampaknya terhadapa otak adalah daya ingat menurun karena otak dibuat terlalu letih, dan kemampuannya untuk menurunkan kemampuan tubuh lebih besar dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan lainnya. (Buku La Tahzan)
  4. Akan selalu ada hari-hari menyakitkan dan kita tidak tahu kapan hari itu menghantam kita. Tapi akan selalu ada hari-hari berikutnya, memulai bab yang baru bersama matahari terbit. (Tere Liye, novel Pulang, hal.345)
  5. Aku ingin menjadi seorang guru, pendidik yang baik untuk anak-anakku dan anak-anak yang lain.‖  ―Kalau itu yang kau inginkan maka fokusmu bukan main biola. Tapi fokusmu adalah mendidik dirimu sendiri dulu. Mengisi dirimu dengan Al Qur'an. Perbaiki cara membaca Al Qur'an, memahami isi Al Qur'an dan mengamalkan Al Qur'an. Al Qur' an adalah tuntunan terbaik untuk para pendidik.‖ (Novel Ayat-Ayat cinta 2 hal. 488)
  6. Anda harus berjalan-jalan dan berolahraga. Jauhi kemalasan dan ketidakberdayaan. Tinggalkan kekosongan dan pengangguran. (Laa tahzan hal 513)
  7. Apapun profesi seorang ayah, dia melakukan semuanya demi anak tercinta. Caranya pun berbeda-beda. Namun tetap satu tujuan, ingin senantiasa ada di sisi dan jadi pelindung anaknya. Hingga berbagai cara dia lakukan hanya untuk menunjukan bukti cinta kasihnya. Tak ada seorang ayah yang tak ingin jauh dari anak-anaknya. Namun kadang kondisi memaksanya untuk jauh, meski hati selalu ingin dekat dan memeluk anaknya di mana pun dia berada. Dia selalu ingin memberi nasihat, mendidik anaknya untuk berbagi dan adil menjalani hidup. (Surga juga di telapak Kaki Ayah, h. 37)
  8. Bahwa kesetiaan terbaik adalah pada prinsip-prinsip hidup, bukan pada yang lain. (Tere Liye, novel Pulang, hal.187-188)
  9. Bahwa tak ada yang boleh dianggap remeh di dunia ini. Apapun bentuknya, dan seberapa pun kecilnya. Karena kecil tidak berarti bisa dirmehkan. Karena kecil, tidak berarti tidak berguna. (Lelaki Pendek Hitam & lebih jelek dari untanya-Ahmad Zairofi AM hal.142)
  10. Beberaapa hal yang kuyakini tentang pasangan hidup adalah, pertama, dia sudah ditentukan. Artinya, dia sudah ada, siap, dan tinggal dipertemukan denganku saja. Tidak akan tertukar dengan milik siapapun. (Adrian dalam Novel Diorama Rasa, hal 6-Fadhila Rahma)
  11. Dan saya rasa perlu kita sadari juga ketika sahabat kita juga sedang marah. Biarkanlah dia marah sampai berhenti dengan sendirinya, dan jangan meresponnya. Setelah itu dia akan menyesal dan minta maaf atas apa yang telah dilakukannya. Sebaliknya jika ucapan dan perbuatannya itu dilawan dengan cara yang sama, maka akan muncul permusuhan yang semakin berlarut. Tapi balaslah dengan kebaikan atas apa yang telah dilakukannya pada waktu tidak waras itu. Kesadaran seperti ini harus benar-benar dipahami oleh seorang anak ketika orang tuanya sedang marah, atau seorang istri ketika suaminya sedang marah. Perlu anda ketahui, bahwa jika nanti dia sadar, maka ia akan menyesali apa yang telah terjadi dan mengakui betapa fedah bersabar itu. Paling tidak, Anda bisa menyelamatkan orang itu dari tindakan marahnya dan membawa kepada ketenangan. (Buku Laa Tahzan hal 436)
  12. Bukankah cinta hakikatnya menerima tanpa syarat ? (Forgotten Angel, hal 89, Nenny Makmun)
  13. Buku adalah taman yang paling baik. Bercakap-cakaplah dengan buku, bersahabatlah dengan ilmu, dan bertemanlah dengan pengetahuan. (Aidh al Qarni pada Buku Laa Tahzan) 
  14. ―Bunga Sakura itu indah, ya sangat indah, tapi sayang umurnya sangat sebentar. Sangat singkat. Bahkan ia tidak merekah sepanjang musim semi. Mungkin hanya merekah di sepertiga musim semi. lndah sesaat tapi tak memberikan manfaat yang besar untuk manusia. Bahkan orang-orang yang sedih yang menghibur diri dengan memandangnya harus kecewa, ketika dukanya belum hilang bunga Sakura itu telah gugur lalu dan musnah dari pandangan. lndah yang cuma sesaat. Aku tak mau cinta yang seperti itu.‖ Aku ingin cintaku kepada Aisha seperti bunga-bunga makrifat di hati para shalihin, di hati para nabi. Bunga-bunga makrifat yang tumbuh dari kalimat-kalimat thayyibah yang akarnya menghunjam ke bumi dan buahnya rimbun di langit. Bunga-bunga makrifat itu tidak pernah layu, selalu mekar sepanjang musim. Bunga-bunga makrifat itu begitu indah, keindahannya hanya bisa ditangkap oleh mata batin para pecinta sejati. Bunga-bunga makrifat itu menguapkan aroma keharuman yang menyegarkan ruh, menyegarkan pikiran, jiwa dan raga. Aku ingin cintaku kepada Aisha seperti itu Paman.‖  (Novel Ayat-Ayat Cinta 2 hal 174)
  15. Carilah rezeki yang halal, dan jauhi rezeki yang haram. Hindarkan dirimu untuk meminta-minta kepada yang lain. Berdagang itu lebih baik daripada menjadi pegawai. Gunakan uangmu untuk berdagang dan hiduplah dengan sederhana. (Laa Tahzan, hal 517)
  16. Dalam bukunya Shaydul Khatir, ibnul Jawzi mengatakan, “Jika kamu melihat sahabatmu marah dan mulai bicara tidak jelas, maka apa yang dikatakannya jangan pernah diambil hati, dan jangan pernah memberi sanksi. Saat itu, dia sedang tidak waras, tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bersabarlah sebentar, dan jangan terpancing. Saat itu dia sedang dikalahkan setan, emosinya sedang tidak terkendalikan, dan pikirannya sedang terkungkung. Jika Anda mengambil hati itu atau membalasnya dengan cara yang sama, maka Anda akan seperti menghadapi yang tidak waras. Atau orang yang sadar menghardik orang yang mabuk, karena itu berarti dosa bagi Anda. Tataplah dengan pandangan yang penuh kasih, pahamilah sebagai qadar-nya bahwa saat itu ia harus marah, dan berusahalah untuk bersandiwara dengannya. (Aidh al Qarni pada Buku Laa Tahzan)
  17. Dalam sebuah Hadits dikatakan : “Cintailah orang yang kau cintai sewajarnya, karena siapa tau ia akan menjadi musuhmu di lain waktu, dan bencilah musuhmu itu sewajarnya, karena siapa tahu dia menjadi sahabatmu di lain waktu”. (Laa Tahzan hal. 74)
  18. Dengan ditemani buku, tanpa terasa hari telah beranjak petang, tidak sempat lagi mengingat kenangan menyakitkan. (Tere Liye, novel Pulang, hal.268)
  19. Di mana-mana masih banyak orang-orang baik yang memiliki perasaan dan nurani. (Novel ayat-ayat cinta 2)
  20. Fisik yang kuat adalah gerbang besar menuju akal  yang sehat dan jiwa yang cerdas. Dengan fisik yang kuat, seseorang lebih lanjut bisa menciptakan hubungan yang lebih baik dengan Allah. (Manajemen Diri Muslimah, Akram Ridha hal, 161)
  21. Francis Bacon, ―Tahu sedikit filsafat cenderung membawa pikiran manusia kepada Atheism, namun pemahaman yang dalam tentang filsafat menghantarkan pikiran manusia berpikir tentang Allah.‖ (ayat-ayat cinta 2 hal. 479)
  22. Hadits yang diriwayatkan hakim dari Abu Dzar, secara marfu dengan sanad Hasan : “menyendiri itu lebih baik daripada duduk dengan teman yang buruk budi pekertinya” (Laa Tahzan)
  23. hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad Abu Daud, „Allah telah melaknat khamar dan melaknat peminumnya, orang yang menuangkannya, pemerasnya, yang minta diperaskan, penjualnya, pembelinya, pembawanya, yang dibawakan kepadanya, dan pemakan hasilnya.‟ ‖ (ayat-ayat cinta 2 hal 120)
  24. Harus ada batasan-batasan pencapaian duniawi yang harus anda tetapkan. Sebagai contoh, ingin punya rumah tinggal, pekerjaan yang sesuai dan kendaraan yang memudahkan. Tapi, ketika pintu selera hati dibukakan lebar-lebar untuk mencari apa yang diinginkannya, maka ketika itu sudah termasuk kategori kesengsaraan. (Laa Tahzan , h. 557)
  25. Hidup terlalu mahal untuk dibiarkan seperti air mengalir. (buku Lelaki Pendek Hitam dan Lebih Jelek dari Untanya, h.75)
  26. Ibnu sirin: ilmu ini adalah bagian dari agama, maka pertimbangkanlah secara matang dari siapa kalian akan mempelajari agama kalian (novel Kemi: Cinta Kebebasan yang Tersesat)
  27. Ingatlah bahwa kesempatan selalu datang, tetapi terkadang secara diam-diam (Goal Free Living-Stephen M Shapiro hal. 20)
  28. Jangan bersedih karena tertimpa kesulitan. Kesulitan-kesulitan itu sebenarnya akan menguatkan hati menghapuskan dosa, menghancurkan rasa ujub dan menguburkan rasa sombong. (Laa tahzan hal. 121)
  29. Jangan cari kemuliaan di kampung kelahiranmu. Sungguh kemuliaan itu ada dalam perantauan di usia muda (Syair ini diajarkan pada tahun ke-4 di Pondok Modern Gontor, Ponorogo dalam Novel Ranah 3 Warna-A.Fuadi)
  30. Jangan pernah berhenti, sebelum hidup kita punya arti. (buku Lelaki Pendek Hitam dan Lebih Jelek dari Untanya, h.90)
  31. Jangan mengambil keputusan pada saat marah, karena anda akan menyesal. Orang marah itu sebenarnya telah kehilangan objektivitasnya, tak punya kedalaman dalam melihat sesuatu, dan kurang dalam perenungannya. (Laa Tahzan, hal 552)
  32. Jika anda mengingat hari ini, maka ingatlah apa yang telah anda hasilkan, pasti anda akan merasa bahagia. Dan jika anda mengingat hari esok, maka ingatlah mimpi-mimpi anda yang indah agar anda optimis. (Laa Tahzan, h.549)
  33. Jika masalah yang anda hadapi tak terpecahkan, penderitaan yang anda alami menghimpit, dan muncul rasa putus asa di dalam hati, maka tunggulah jalan keluar. (Laa Tahzan , h. 556)
  34. Kehidupan adalah kekayaan pengalaman, sebuah perguruan tinggi yang mengajarkan banyak pengetahuan, dan gudang yang menyimpan banyak sekali formula-formula. Setiap hari anda mempelajari pelajaran tentang seni hidup. Kehidupan ini adalah berkah bagi kaum yang mau berfikir. (Laa Tahzan , h. 557)
  35. Keshalihan itu menembus segala batas. Kita memang boleh berhitung tentang apa saja. Juga tentang hidup yang berliku-liku. Tetapi hidup tak selamanya berjalan dalam kalkulasi matematis. (Lelaki Pendek Hitam & lebih jelek dari untanya-Ahmad Zairofi AM hal.153)
  36. Keutamaan puasa tiga hari bisa mengurangi emosi kita yang labil yang setiap waktu bisa meledak menjadi nafsu amarah. Ini sesuai dengan hasil penelitian Arnold Lieber, seseorang Psikolog dari Amerika Serikat pada tahun 70-an. Menurutnya, secara psikologis perilaku manusia menjelang dan pada saat bulan purnama tanggal 13, 14, dan 15 bisa berubah menjadi lebih buruk daripada biasanya. Islam menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa pada saat terang bulan agar emosinya yang cenderung akan labil bisa kembali stabil dengan melakukan puasa sebagai jalan untuk pengendalian nafsu. (Ternyata Shalat dan Puasa Sunnah dapat Mempercepat Kesuksesan hal. 154)
  37. Kita takut tetapi kita tidak menyiapkan diri. Kita khawatir tentang kesudahan nanti, tetapi kita tidak mau menabung kebajikan. (Lelaki Pendek Hitam & lebih jelek dari untanya-Ahmad Zairofi AM, h.99)
  38. Kunjungilah Rumahsakit agar anda bisa merasakan bagaimana nikmatnya sehat, datanglah ke penjara agar anda bisa merasakan bagaimana nikmatnya kemerdekaan, dan datanglah ke Rumahsakit jiwa agar anda menyadari bagaimana nikmatnya akal. Sebab jika anda tidak pernah mengunjungi tempat-tempat seperti itu secara langsung maka Anda akan senantiasa berada dalam nikmat tapi tidak pernah menyadarinya. (Laa Tahzan, hal 518)
  39. Make up yang paling indah serta wewangian yang paling harum adalah berwudhu dengan air. (buku Manajemen Diri Muslimah, hal.19)
  40. Matahari diciptakan untuk Anda, maka mandilah dengan sinarnya. Angin diciptakan untk Anda, maka nikmatilah udaranya. Sungai-sungai diciptakan untuk Anda, maka nikmatilah airnya. Buah-buahan diciptakan unttuk anda, maka rasakan kenikmatanya. Dan bersyukurlah pada Dzat YME yang telah memberikan semua itu. (Laa Tahzan, hal 552)
  41. Mengerti artinya paham. Paham artinya menghayati. Menghayati artinya ilmu atau keahlian yang ada dalam pikiran seseorang berfungsi sebagai penerang jiwanya. (buku Lelaki Pendek Hitam & lebih jelek dari untanya-Ahmad Zairofi AM, h.67)
  42. Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang. (syair Imam Syafi’i dalam Novel Ranah 3 Warna-A.Fuadi hal. 42)
  43. Orang yang buta memendam keinginan utk menyaksikan dunia. Orang yang tuli memendam keinginan untuk mendengar suara-suara. Orang yang lumpuh memendam keinginan untutk dapat berjalan walaupun hanya beberapa langkah. Orang yang bisu memendam cita-cita untuk bisa mengucapkan  beberapa kata. Sedangkan anda lebih dari mereka: bisa melihat, mendengar, berjalan, berbicara, maka bersyukurlah. (Laa Tahzan, hal 552)
  44. Plato mengatakan, “Ada lima hal yang dapat melemahkan tubuh, bahkan bisa-bisa membunuhnya: jatuh miskin, berpisah dengan orang-orang yang dicintai, terlalu banyak minum yang asam, menolak nasehat, dan bersama-sama orang-orang yang bodoh menertawakan orang-orang yang pandai.” (Laa Tahzan hal 396)
  45. Saat masih muda, saat masih dalam fase menuntut ilmu sebaiknya tidak memikirkan kecuali ilmu. Ingat, ilmu tidak akan didapat kecuali dengan dikejar ssungguh-sungguh. Sedangkan jodoh sudah disediakan oleh Allah. Kalau saat kau sedang mengejar ilmu malah mengejar jodoh, kau bisa kecewa jika ternyata yang kau kejar bukan jodohmu, dan ilmu sudah pergi jauh dari jangkauanmu. (Bidadari Bermata Bening, hal 56, Habiburrahman El Shirazy, 2017)
  46. Sedangkan sesuatu yang bisa membuat hidup seseorang menderita dan membuat jiwanya tertekan adalah sikapnya yang hanya melihat kepada dirinya sendiri. Menganggap bahwa dirinyalah bintang terang satu-satunya. (Laa Tahzan , h. 502)
  47. Seperti juga Qais, setiap kita lahir dengan keunikan yang berbeda. Tidak harus luar biasa semuanya. Sebab sebenarnya menjadi unik itu saja sudah cukup luar biasa. (buku Lelaki Pendek Hitam & lebih jelek dari untanya, h.113)
  48. Sungguh, sejauh apa pun kehidupan menyesatkan, segelap apa pun hitamnya jalan yang ku tempuh Tuhan selalu memanggil kami untuk pulang. (Tere Liye, novel Pulang, hal.400)
  49. Tapi benarlah kata orang, meski semua hal itu adalah kenangan menyakitkan, kita baru merasa kehilangan setelah sesuatu itu telah benar-benar pergi, tidak akan mungkin kembali lagi.  (Tere Liye, novel Pulang, hal.241)
  50. Teman tidak harus selalu bersama. Teman juga tidak harus selalu berdamai. Mungkin kadang-kadang kami perlu berpisah untuk lebih menghargai pertemanan ini. Sekali-sekali kita bisa saja bertengkar untuk menguji seberapa kokoh inti persahabatan itu. Mungkin ini saatnya (Novel Ranah 3 Warna-A.Fuadi hal.171)

Itulah 50 quotes yang saya ambil dari buku-buku novel, buku-buku motivasi, dan buku-buku pengetahuan lain yang pernah saya baca dan yang beberapa kalimat atau kat-kata dari penulisnya menarik untuk saya jadikan kutipan. Bagaimana dengan kamu ? apakah ada kata yang menginspirasi atau membuat kamu termotivasi ? Semoga saja yaa. Ayo kita rajin membaca, supaya pengetahuan kita bertambah. Namun, jangan lupa yang paling penting jaga membaca Al-Quran nya yaa. 🤗😇


Békles / Bola Bekel


Békles / Bola Bekel
Ada yang tahu gambar diatas apa ? kali ini saya akan berbagi tentang salah satu permainan tradisional yang saya kenal sejak kelas empat SD. Ada yang tahu permainan bola bekel ? di tempat saya di daerah Sunda, permainan ini disebut dengan békles. Kalau kalian anak tahun 1990-an pasti tahu permainan ini terutama perempuan. Kalau masa kecilnya belum pernah bermain békles / bola bekel sayang sekali, permainan ini seru lho. Memang saat ini permain ini sudah jaramg digemari anak-anak zaman now.
Menurut sumber yang saya baca di internet pada laman tgrcampaign.com permainan békles ini merupakan salah satu permainan tradisional di negeri kita Indonesia yang mulanya berasal dari tanah Jawa dan mendapat pengaruh dari budaya Belanda, sebab katanya kata bekel sendiri berasal dari bahasa Belanda bikkelspel atau bikkelen. Setelah saya cari tahu kata bikkelspel pada kamus digital berarti permainan yang menyenangkan. Iya memang permainan ini meyenangkan. Namun, saat saya cari arti dari kata bikkelen masih dari kamus digital berarti rengekan. Mungkin maksudnya karena permainan ini biasanya dilakukan oleh lebih dari satu orang kalau lawannya kalah suka merengek kali.
Mulanya permainan ini berkembang di tanah Jawa lalu meluas katanya di Kepulauan Riau, Gorontalo juga ada, tentunya dengan aturan permainan yang berbeda dan bervariasi. Di daerah saya permainan békles ini menggunakan bola karet seukuran bola pingpong dan biji kewuk (kerang) seukuran gambar diatas. Rupanya di daerah lain békles / bola bekel ini biji bekel yang digunakan biasanya dari kuningan atau bahan pelastik. Di daerah saya main békles biasa dilakukan oleh anak perempuan, bisa dilakukan seorang atau lebih bahkan grup juga bisa. Namun, jika bermain seorang diri saja tidak seru karena tidak ada yang menang dan kalah. Jika permainannya dilakukan oleh lebih dari satu orang bisa dilakukan sendiri-sendiri lalu jika salut (istilah kalah di daerah saya) bergiliran pemain yang lain. Jika dilakukan grup, misalnya ada 6 orang yang akan main biasanya dibuat menjadi 2 grup dengan masing-masing grup terdiri dari 3 orang. Namun jika yang akan bermain berjumlah ganjil misalnya 5 orang, bisa dilakukan permain dengan sendiri-sendiri bergiliran dan grup dengan jumlah anggota grup yang satu ganjil 3 orang yang satu grup lagi genap 2 orang. Begitu kalau di daerah saya. Kalau mau mendapatkan keterangan yang jelas tentang bagaimana cara bermainnya maka harus dipraktikan langsung.  🤗🤗🤗
Nah, sekarang cara bermainnya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan bola bekel dan 10 biji bekel (kewuk)
2. Pemain melakukan pengundian untuk menentukan urutan bermain. Bisa dengan hompimpa jika lebih dari 2 orang, kalau hanya bermain berdua saja bisa dilakukan pengundian dengan swit jari atau kertas gunting batu.
3. Ambil 10 biji bekel (kewuk) di tangan kiri dan bola bekel di tangan kanan.
4. Lalu bola bekel yang di tangan kanan dilambungkan di udara dan 10 biji bekel (kewuk) di tangan kiri diawurkan simpan perlahan ke ubin, dilanjutkan dengan mengambil kembali bola setelah satu kali pantulan bola ke ubin.
5. Pada babak pertama, pengumpulan biji bekel dilakukan secara berurutan. Pemain mengambil 1 buah biji bekel (kewuk) pada pantulan bola pertama sampai pada pengambilan biji bekel ke-10 semua biji bekel diawurkan atu disimpan kemabali ke ubin secara perlahan. Setelah selesai menga,bil 1 biji berulang seperti dijelaskan sebelumnya, lanjut mengambil 2 biji dan seterusnya sampai 10. Biasanya pengambilan bekel dari 1-5 biji bekel di daerah saya turannya boleh dalam 1 kali pantulan bola dilakukan oleh 1 tangan, baru pengambilan biji bekel dari 6-10 boleh dilakukan oleh 2 tangan kanan dan kiri.
6. Bila tidak berhasil mengumpulkan biji bekel pada pantulan bola pertama atau muncul pelanggaran yaitu menyentuh biji bekel lain oleh tangan pemain sendiri atau oleh biji bekelnya (kewuk) istilahnya di daerah saya disebut gudig/gudir maka pemain tersebut salut (kalah) dan diganti oleh pemain berikutnya bergiliran.
7.
Pada babak kedua, biji bekel diatur dalam bentuk sisi yang sama semua seperti pada gambar di atas. Di daerah saya disebutnya kar. Setelah diatur sama sisi semua dilakukan pengumpulan biji kembali secara bertingkat berurutan seperti pada babak sebelumnya.
8.
Pada babak ketiga, biji bekel diatur dalam bentuk sisi yang sama namun berbeda sisinya dengan babak ketiga. Ini sisi kebalikan dari babak ketiga. Di daerah saya disebut dengan kub. Gambarnya seperti diatas. Setelah diatur sama sisi semua dilakukan pengumpulan biji kembali secara bertingkat berurutan seperti pada babak sebelumnya.
9. Babak keempat atau terakhir disebut dengan naspel. Jika pemain yang lebih dulu sampai ke babak ini dipastikan akan jadi pemenang permainan ini. Pada babak ini biji bekel diatur dalam bentuk sisi yang sama seperti pada babak kedua (kar) lalu seperti pada babak ketiga (kub) dan kembali lagi mengatur sisi bekel seperti pada babak kedua (kar). Kar, kub, kar. Setelah itu pada pantulan bola terakhir mengambil biji bekel yang telah diatur seperti pada posisi terkahir (kar) dengan cara dicokcrok (diambil satu-satu). Jika misalnya terbawa biji bekelnya 5, maka nanti bermain kembail seperti pada aturan babak pertama hanya tidak memulai menagmbil bekelnya dari 1 biji tetapi langsung 5 biji. Begitu pun pada babak berikutnya ketika pada babak kedua sudah diatur kar mengambil biji bekelnya dari 5 biji. Begitu pun pada babak keempat saat posisi kub.
 10. Peraturan yang lainnya adalah apabila pemain saat mengawurkan biji bekel di tengah-tengah sedang bermain lalu semua biji yang keluar mempunyai sisi yang sama, baik kar atau kub semua, maka pemain tersebut dinyatakan salut (kalah) dan ketika kebaagian bermain lagi pada giliran selanjutnya pemain tersebut harus mengulang dari babak awal.
Begitulah kiranya cara bermain bola bekel di daerah saya. Bagaimana di daerah kalian ?
Oh ya, akun instagram resmi Kemendikbud RI (@kemdikbud.ri) pada tanggal 14 Maret 2020 lalu memposting tentang permainan bola bekel ini. Bahwa bermain  békles / bola bekel mempunyai manfaat koordinasi visual-motorik, melatih konsentrasi, dan kelincahan tangan. Bermain  békles / bola bekel juga mengajrkan bahwa dalam hidup kita harus menjaga hubungan kita baik dengan Tuhan maupun manusia.
Ada yang lagi gabut gak selama #StayAtHome ? boleh dicoba buat bermain békles bersama adik atau kakak, saudara perempuan atau ibu kalian di rumah. Selamat bermain !!! daripada pegang gadget terus, kita refreshing saat istirahat #WorkFromHome dengan bermain békles / bola bekel sekaligus melestarikan permainan tradisional. 🤗🤗🤗

Senin, 14 Oktober 2019

Sebaik-baik Konseling adalah Konseling kepada Allah.


Sebaik-baik konseling adalah konseling kepada Allah.
Sebaik-baik curhat adalah curhat kepada Allah.
Curhat kepada manusia jika bukan pada orang yang tepat bisa saja jadi gibah dan fitnah, tetapi curhat pada Allah pasti berkah, dapat jalan pencerah, dan jadi ibadah.
Dalam hal ini bukan berarti konseling atau curhat dengan sesama manusia itu dilarang, namun hendaklah kita mendahulukan Allah dalam meminta pertolongan dan senantiasa selalu melibatkan-Nya dalam setiap urusan.
Konseling dalam bahasa sehari-hari biasa disebut curhat. Kalau curhat tentu ada orang yang bercerita (yang sedang mendapat masalah) dan ada orang yang mendengarkan atau memberi saran. Dalam istilah ilmu konseling, ada yang disebut konselor ada yang disebut konseli. Menurut Diponegoro (2011:4) konselor adalah orang yang membantu, bukan subyek, karena konselor hanya membantu, subyeknya adalah konseli sendiri dan obyeknya adalah masalah yang dihadapi. Adapun konseli adalah orang atau sekelompok orang yang curhat, yang mempunyai masalah lalu menceritakannya pada orang lain yang disebut konselor tadi dengan tujuan supaya bisa terbantu jalan keluar dari permasalahannya.
Sebetulnya, jika kita curhat disarankan pada orang yang tepat. Kalau dalam bidang keilmuan konseling yang disebut konselor (pendengar curhat) itu harus orang yang ahli dan menguasai asas-asas konseling. Tapi sebaik-baik konselor karena konselor juga manusia pasti ada kekurangannya sangat berbeda sekali ketika kita konseling kepada Allah.
Curhat dilakukan pasti ketika seseorang atau sekelompok orang terjerat masalah. Masalah apapun itu dengan berbagi pada orang lain diharapkan bisa ada solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.
Bagaimana Islam memandang konseling ? Hakikat Bimbingan dan Konseling Islam adalah upaya membantu individu belajar mengembangkan fitrah iman dan atau kembali kepada fitrah iman, dengan cara  memberdayakan fitrah-fitrah (jasmani, rohani, nafs  dan iman) mempelajari dan melaksanakan tuntunan Allah dan Rosul-Nya, agar fitrah-fitrah yang ada pada individu berkembang dan berfungsi dengan baik dan benar. Pada akhirnya diharapkan agar individu selamat dan memperoleh kebahagiaan yang sejati di dunia dan di akhirat. (Sutoyo 2013: 207)
Dalam Islam, konseling disebut dengan istilah Irsyad artinya bermakna transmisi yaitu proses memberitahukan dan membimbing terhadap individu, dua orang, tiga orang atau kelompok kecil (nasihah) atau memberikan solusi atas permasalahan kejiwaan yang dihadapi. (Istisyfa). Kusnawan (2009:17).
Ketika kita curhat apalagi pada orang yang salah tentu bukan solusi yang didapat, bukan penyelesaian masalah yang didapat, malah bisa jadi menambah masalah baru. Hal yang pertama harus kita lakukan ketika kita mendapat masalah apapun itu adalah dengan meminta hidayah (petunjuk) kepada-Nya. Allah yang mempunyai sifat Al-Hadi dalam Asmaul Husna yang berarti Maha Petunjuk pasti akan memberikan kita petunjuk, jalan keluar atas permasalahan yang kita hadapi.
Allah adalah konselor terbaik. Allah adalah pendengar curhat terbaik kita karena Allah juga memiliki sifat As-Sami`  yang berarti Maha Mendengar. Bahkan keluhan kita yang tak kita ungkapkan lewat mulut, dan hanya bersembunyi di hati kita tetap akan Allah dengar karena Allah mengetahui segala isi hati. Wa huwa `aliimun(m) bidaatissudur. (Al-Hadid ayat 6)
Tujuan dari curhat sendiri adalah berharap agar kita mendapat pertolongan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Konselor dan konseli yang hebat adalah konselor dan konseli yang sama-sama bersatu menyelesaikan kasus dengan menyerahkannya kepada Allah.
Konselor yang hebat adalah konselor yang mampu mengajak konselinya mau konseling juga mengadukan permasalahannya kepada Allah.
Dan konseli yang hebat adalah konseli yang mau diarahkan ke jalan Allah dalam menyelesaikan permasalahannya, ikhlas menggantungkan semua permasalahannya pada Allah, dan tidak menggantungkannya pada konselor, karena konselor hanyalah manusia biasa.
Sekalipun ada konselor hebat yang selalu berhasil membantu memberikan solusi setiap permasalahan dari konselinya itu tidak lepas dari karunia yang Allah berikan. Tidak lepas dari hidayah dan taufiq darinya. Hasbunallah wani`mal wakil ni`mal maula wani`mannashir. Cukuplah Allah sebagai penolong, dan Allah sebaik-baik penolong (Q.S Ali-Imran ayat 173).
Wallahu’alam bish showab....... JJJ

Senin, 15 Shafar 1441 H

By : @s_nurul_h

Kamis, 05 September 2019

4 Tipe Manusia versi Siti Nurul Hermawati berdasarkan pergaulannya di sosmed :D


Ada empat tipe manusia versi Siti Nurul Hermawati berdasarkan pergaulannya di sosmed :D
1. Tipe anti sosmed
Ini tipe orang yang hanya cukup  bergaul di dunia nyata saja tanpa harus menggunakan sosmed. Kalupun di zaman sekarang tak bisa lepas dengan yang namanya sosmed, orang dengan tipe seperti ini cukup menggunakan satu sosmed saja untuk berkomunikasi dan lebih banyak interaksi dengan sesama manusia lainnya di dunia nyata. Tapi orang dengan tipe seperti ini biasanya gaptek soal sosmed.
2. tipe sosmed bgt
Biasanya orang dengan tipe sosmed banget punya banyak akun sosmed. Bisa jadi semua akun sosmed pernah dia pasang. Atau punya akun sosmed lebih dari tiga. Namun biasanya jarang berkomunikasi di dunia nyata, bahkan bisa dibilang komunika maniak. Ketika dia dihadapan dengan komunikasi langsung di dunia nyata menjadi kaku atau tak banyak bicara.
3. tipe kedua-duanya aktif
Orang dengan tipe ini cukup seimbang karena komunikasi di dunia nyata maupun di dunia maya tetap berjalan aktif kedua-duanya. Tipe seperti ini biasanya mudah bergaul baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
4. tipe kedua-duanya pasif
Baik di dunia maya maupun di dunia nyata orang seperti ini biasanya jarang berkomunikasi. Biasanya kaku dan introvert. Orang seperti ini biasanya sulit bergaul dan gaptek bisa dibilang ‘kuuleun’.

Jumat, 09 Agustus 2019


Aku adalah aku
Aku adalah aku
Aku bukan kamu
Kamu bukan aku
Aku bukan dia
Dia bukan aku
Aku bukan mereka
Mereka bukan aku
Aku dan diriku satu
Sekali aku tetap aku
Aku dan hanya diriku
Aku bukan dirimu
Aku bukan dirinya
Aku aku dan aku
Aku adalah aku

-29 April 2015



Lelah


Lelah
Kemana lagi harus melangkah
Setelah sekian kali kalah
Mempertahankan diri untuk betah
Tuk bisa jalankan setiap amanah
Lagi-lagi resah
Dan keluar air mata yang basah
Tak ingin lagi menyerah
Hanya karena rasa lelah



-29 Oktober 2012-

Pengaruh Penyuluhan Sosial melaui Program Training Entrepreneurship terhadap Jiwa Kewirausahaan Pemuda (Jurnal Skripsi)





Irsyad:

Jurnal Bimbingan

dan

Konseling Islam



Volume

x



No

mor



x



(

xxxx

)



1

-

20





Fakultas Dakwah dan Komunikasi

, UIN



U

niversitas Islam Negeri



Sunan Gunung Djati Bandung



Pengaruh Penyuluhan Sosial Melalui Program Training Entrepreneurship terhadap Jiwa Kewirausahaan Pemuda
 

Siti Nurul Hermawati*, Dudy Imanudin Effendi, & Dede Lukman

Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
*Email : siti.nurulhermawati@student.uinsgd.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) proses penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship; 2) pengaruh penyuluhan tersebut terhadap jiwa kewirausahaan pemuda yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Industri, dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teori yang digunakan adalah teori motivasi Maslow, bahwa manusia membutuhkan dorongan (arahan) dalam memenuhi kebutuhannya. Proses penyuluhannya melibatkan unsur-unsur dari penyuluhan yaitu;  penyuluh, tersuluh, metode, media, dan tujuan. Hasil reliabilitas nilai Cronbach’s Alpha 0,923 > 0,7 maka semua kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi adalah reliable. Pengaruh penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda diperoleh Pv <  a  = (0,000) <  a  (0,05). Hal ini menunjukan adanya pengaruh penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda. Besar pengaruh dapat dilihat dari nilai Koefisien determinasi (R square) yang besarnya adalah 0,880 atau 88% sedangkan sisanya 12%  dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 
Kata kunci : penyuluhan sosial; training entrepreneurship; jiwa kewirausahaan

ABSTRACT

This study aims to find out the process of social counseling through entrepreneurship training program and to know the influence of the counseling on the soul of youth entrepreneurship implemented by the Department of Cooperatives, Industry, and Trade of Tasikmalaya Regency. The research method used is descriptive research type with quantitative approach. The theory used is Hierarchy Maslow Theory, that humans need encouragement (direction) in meeting their needs. The counseling process involves elements of the counseling; counselor, counselee, methods, media, and goals.  Based on the research, the influence of social counseling through entrepreneurship training program obtained the value of R arithmetic> R table then all items question Valid. The result of reliability value of Cronbach's Alpha 0,923> 0,7 then all of question contract which is dimension is reliable. The influence of social counseling through entrepreneurship training program on youth entrepreneurship spirit is obtained by Pv < a  = (0,000) <(0,05) .This shows the influence of social counseling through entrepreneurship training program to the soul of youth entrepreneurship big influence can be seen from coefficient value determination (R square) whose magnitude is 0.880 or 88% while the remaining 12% is influenced by other variables not examined in this research
Keywords: social counseling; entrepreneurship training; entrepreneurship personility

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Badan Pusat Statistik memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 sekitar 234,2 juta jiwa. Namun, hasil Sensus Penduduk (SP) 2010 menunjukkan sekitar 3,5 juta lebih besar dari proyeksi. Laju pertumbuhan penduduk yang diproyeksikan terus menurun menjadi sekitar 1,27% tetapi pada SP 2010 tercatat sebesar 1,49%. (BPS, 2010).
Permasalahan kependudukan ini pada dasarnya terkait dengan kuantitas, kualitas dan mobilitas penduduk. Pertumbuhan jumlah penduduk di Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur) semakin tak terkendali sehingga mengganggu pada aspek pertimbangan lainnya. Seperti kesempatan kerja bagi masyarakat. Banyak orang yang mencari pekerjaan tetapi tidak semua lembaga perusahaan bisa menerima orang yang mencari pekerjaan tersebut. Ketika orang sudah berkerja maka kebutuhan ekonominya akan terpenuhi sehingga tercapai kesejahteraan sosial.
Dalam masalah mengurangi angka pengangguran di masayarakat, perlu dilakukan pengarahan atau penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship yang dapat membentuk pola pikir masyarakat dari yang pekerja untuk menjadi pencipta pekerjaan karena telah dirasa oleh masyarakat sendiri bahwa mencari lapangan pekerjaan itu tidak mudah dan alangkah baiknya bila justru dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Jumlah pemuda (penduduk usia 15-34 tahun) pada tahun 2009 di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 549.789 jiwa atau 31,83% dari jumlah penduduk. Untuk mewadahi aktivitas dan kreativitas generasi muda yang lebih berkualitas dan mandiri, diperlukan berbagai wadah untuk menyalurkan bakat dan kreativitasnya. (BPS Kab. Tasikmalaya, 2010)
Program penyuluhan sosial di Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan  (Koperindag) Kabupaten Tasikmalaya yang telah dilakukan melalui program training entrepreneurship diharapkan dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan masyarakat khususnya kaum muda. Adapun warga sasaran dari penyuluhan sosial tersebut merupakan masyarakat muda yang tertarik untuk berkarir di bidang kewirausahaan.
Dalam dunia pemuda, agar dapat bertahan maju, pemuda harus inovatif, kreatif, dan tumbuh setiap waktu. Pemuda harus mampu mengembangkan diri. Selain itu, pemuda harus mampu beradaptasi dan bukan berkonfrontasi dengan perubahan teknologi dan kebiasaan yang berkembang. Jika tidak ada visi dan manajemen diri, pemuda bisa mengalami krisis, kalah berkompeisi, dan akhirnya mengalami kegagalan. Pemuda harus mampu membaca situasi yang terus berubah dan mampu beradaptasi secara cerdas. (Effendy, 2011:13)
Kabupaten Tasikmalaya yang terdiri dari 39 kecamatan dan tersebar dari masing-masing kecamatan tersebut masyarakat yang masih tergolong usia muda yang tertarik untuk berwirausaha. Mereka inilah yang mendapat penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship.
Penumbuhan jiwa kewirausahaan tidak dapat dilakukan serta merta, tanpa ada penyuluhan atau pelatihan yang dapat menggerakkan jiwa kewirausahaan seseorang. Apalagi bagi orang yang tidak mempunyai keberanian mengambil risiko. Hal ini dapat menghambat perkembangan aktualisasi dirinya.
Di kabupaten Tasikmalaya sendiri perlu pemberian penyuluhan tersebut dilakukan kepada generasi muda di wilayahnya. Karena sebagai pemuda tentunya harus sudah bisa hidup mandiri, salah satunya bisa berwirausaha sendiri agar tidak menjadi pemuda pengangguran tanpa mengahasilkan prestasi atau keuntungan apa-apa. Seperti pemuda di daerah peneliti di kecamatan Singaparna mereka ingin memulai untuk wirausaha hanya mereka tidak mau mengambil resiko, sekalinya mencoba untuk berwirausaha hanya bertahan dalam waktu yang sebentar saja karena mereka kurang wawasan dan keterampilan dalam wirausaha. Akibatnya, mereka kembali menjadi pengangguran. Selain itu masih ada masyarakat yang termasuk dalam sasaran kelompok rentan (masyarakat penganggur, setengah penganggur, korban PHK, calon TKI atau purna TKI, dan istri nelayan / petani) serta termasuk dalam data sebaran penduduk miskin dan kurang produktif (Hasil wawancara dengan Pak Nur Ahmad, S.Sos, penyuluh Dinas Koperindag, Tasikmalaya, 1 November 2016). Dengan demikian mereka perlu mempersiapkan bekal, berupa sikap mental keberanian untuk mengambil resiko dan menguasai wawasan serta keterampilan yang menunjang. Dengan adanya penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship yang dilakukan oleh Dinas Koperindag yang bekerjasama dengan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi kabupaten Tasikmalaya diharapkan dapat memotivasi masyarakat khusunya masyarakat muda di Kabupaten Tasikmalaya untuk meningkatkan jiwa kewirausahaannya. Sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Tempat penelitian di di Dinas Koperasi, Industri, dan Perdagangan (Dinas Koperindag) Kabupaten Tasikmalaya yang berlokasi di Jalan Raya Sukapura, Komplek Perkantoran Kabupaten Tasikmalaya, Desa Sukaasih, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat 46112. Di Dinas Koperindag Kabupaten Tasikmalaya ini terdapat Penyuluhan Sosial melalui program Training Entrepreneurship guna memotivasi jiwa kewirausahaan masyarakat. Adapaun pada penelitian ini yang dimaksud masyarakat disini adalah bagian dari masyarakat muda yang minat dan telah mencoba untuk berwirausaha namun mereka perlu penyuluhan atau bimbingan sosial untuk memotivasi dan meningkatkan jiwa kewirausahaannya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti membuat  rumusan masalah antara lain sebagai berikut: 1) Bagaimana proses penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship kepada pemuda di Dinas Koperindag Kabupaten Tasikmalaya?; 2) Berapa besar pengaruh penyuluhan sosial melalui training entrepreneurship  terhadap jiwa kewirausahaan pemuda di Kabupaten Tasikmalaya?
Tujuan Penelitian meliputi: 1) Untuk mengetahui proses penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship di Dinas Koperindag Kabupaten Tasikmalaya.; 2) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penyuluhan sosial melalui training entrepreneurship  terhadap jiwa kewirausahaan pemuda.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono 2012: 8). Penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. (Sugiyono, 2012: 13). Berdasarkan teori tersebut, penelitian deskriptif kuantitatif, merupakan data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran dan keterangan-keterangan mengenai pengaruh penyuluhan sosial mealui program training entrepreneurship  terhadap jiwa kewirausahaan pemuda. Pengambilan digunakan melalui teknik purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2012:183). Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:85) . Jadi sampel yang diambil dari populasi dipilih dengan saja berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu. Tujuan dan pertimbangan pengambilan sample penelitian ini adalah sample tersebut masyarakat muda (pemuda),  laki-laki dan perempuan, usia 15-35 tahun, telah mengikuti penyuluhan sosial melalui program entrepreneurhip selama tahun 2016, baru atau akan memulai berwirausaha. Sample yang memenuhi kriteria tersebut sebanyak 45 orang.
LANDASAN TEORITIS
Teori yang dijadikan landasan dalam penelitian ini adalah teori penyuluhan sosial, training entrepreneurship, jiwa kewirausahaan pemuda, teori motivasi hirarki kebutuhan Maslow teori motivasi McCelland, teori penguatan (Skinner), dan teori partisipasi. Penyuluhan sosial adalah proses komunikasi, informasi, motivasi, dan edukasi (KIEM), yang terencana, terarah, dan berkelanjutan, yang ditujukan kepada seluruh sasaran khalayak, untuk memberikan pengetahuan, mendorong terciptanya sikap positif dan menggerakan peran aktif setiap individu, kelompok dan masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial. (Kementerian Ketenagakerjaan RI, 2016). bahwa penyuluhan sosial adalah suatu proses pengubahan perilaku yang dilakukan melalui penyebarluasan komuniasi, informasi, motivasi, dan edukasi oleh penyuluh sosial baik secara lisan, tulisan, maupun peragaan kepada kelompok sasaran sehingga muncul pemahaman yang sama, pengetahuan dan kemajuan guna berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan kesejahteraan sosial. (Supardan, 2011:25).
Training berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti pelatihan.
Pelatihan adalah serangkaian aktifitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang, sedangkan pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi. (Simamora, 2001 : 345).
Menurut Thomas W. Zimmerer (2008) dalam Hendro (2011:14) entrepreneurship (kewirausahaan) adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari. entrepreneurship adalah kemampuan untuk melihat, mengelola dan menentukan keputusan pada setiap peluang dan memanfaatkannya sehingga mampu meningkatkan taraf hidup dimasa depan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa training entrepreneurship  adalah pelatihan dan pembinaan kewirausahaan. Dalam penelitian ini mengkaji tentang penyuluhan sosial melalui program pelatihan atau pembinaan kewirausahaan pada pemuda.
Menurut Suryana (2003 : 32) yang termasuk ke dalam indikator training entrepreneurship adalah sebagai berikut: 1) Pengetahuan, 2) Keterampilan, 3) Kemampuan (Ability), d) Motivasi. 
Yang termasuk ke dalam indikator pengetahuan adalah: a) Knowing your business, b) Knowing the basic business management, c) Knowing how to compete. Indikator yang mempengaruhi keterampilan yang harus dimiliki menurut Suryana (2003:67), yaitu : a) Conceptual Skill, b) Human Skill. Indikator yang mempengaruhi kemampuan menurut Soeparman Soemahamidjaja (1997: 14-15)  yaitu: a) Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha, b) Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri untuk selalu tepat waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan yang selalu tidak menunda pekerjaan. Adapun indikator motivasi menurut David C. McClelland (1971) dalam Suryana (2003 : 33)sebagai berikut: a) Kebutuhan berprestasi wirausaha (n’Ach), b) Kebutuhan untuk ingin mengetahui sesuatu yang belum pernah diketahui sebelumnya (rasa ingin tahu), c) Kebutuhan untuk berafiliasi (n’aff).
Masa pemuda adalah masa yang terentang antara 15 tahun sampai dengan 35 tahun, secara psikologis Aristoteles menetapkan masa remaja lebih pendek lagi yaitu masa yang terentang antara umur 14-35 tahun. Masa ini dianggap sebagai masa remaja atau masa pubertas, masa peralihan dari masa anak menjadi orang dewasa (Siswanto, 1988 dalam Shalahudidin dan
Kadir, 1991:81)
Apalagi pemuda yang masih punya fisik yang kuat tentu dianjurkan untuk bekerja atau berusaha agar kelak mereka dewasa hidup dengan berjiwa wirausaha yang baik. Masa muda perlu dilakukan sebaik-baiknya agar tidak menyesal kelak ketika sudah tua. Sebagaimana Hadits Nabi menerangkan: “Pergunakanlah lima keadaanmu sebelum datang lima keadaan : hidupmu, sebelum matimu, mudamu, sebelum tuamu, sehatmu, sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, dan sempatmu sebelum sempitmu” (H.R Baihaqi, dalam Kusnawan, 2011:36).
Materi atau pesan yang disampaikan dalam penyuluhan sosial melalui program training entreupreneurship adalah menyeru pemuda untuk bekerja menjadi lebih baik salah satunya dengan berwirausaha agar semangat jiwa kewirausahaannya semakin termotivasi.
Dalam Islam pun manusia diperintahkan untuk bekerja karena bekerja merupakan salah satu bentuk ikhtiar. Sebagaimana Firman Allah dalam Q.S At-Taubah ayat 105 :
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Kusnawan, 2011:32)
Pemuda sebagai individu yang berada pada masa peralihan, tapi sudah berada pada masa produktif, sudah barang tentu perlu dipersiapkan demikian rupa agar dapat menanggung dan mengemban tugas yang dibebankan negara dan bangsa.
Pemuda harapan bangsa atau pemuda pemilik masa depan merupakan pemeo-pemeo yang mengandung isyarat bahwa masa depan suatu bangsa atau negara ditetukan oleh pemudanya. Dengan demikian pemuda diharapkan dapat tampil dengan baik dan melaksanakan tugas serta kewajibannya dengan sempurna sesuai dengan harapan bangsanya. Walaupun masa depan bangsa dan negara milik pemuda, tapi hendaknya pemuda itu mempersiapkan masa depannya lebih baik, sehingga dapat diharapkan masa depan suatu bangsa dan negara lebih baik pula dibandingkan masa kininya. Untuk itu perlu persiapan yang matang untuk membina pemuda dengan berbagai keahlian dan keterampilan agar dapat mengantisipasi semua permasalahan yang dihadapi dengan baik pula. Yang tidak kalah pentingnya harus disadari bahwa pemuda adalah bagian dari masyarakat. Untuk itu ia dituntut untuk mengetahui kondisi-kondisi dan permasalahan yang dihadapi masyarakat, lingkungan dan tempat ia berada. Pemuda sebagai tenaga yang potensial dan sudah produktif tentu diharapkan dapat berpartisipasi dan menyumbangkan darma baktinya pada pembangunan masyarakatanya. (Shalahudidin dan Kadir, 1991:81-
82).
Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya.
Secara internasional, WHO menyebut sebagai “young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut “adolescenea” atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.
Wirausaha juga merupakan suatu pekerjaan untuk mengubah taraf hidup menjadi lebih baik. Bagi orang yang tadinya menganggur mempunyai keterampilan entrepreuneur akan membuatnya menjadi orang yang mempunyai kesibukan bekerja dan tentunya akan menghasilkan uang. Dengan begitu dapat meningkatkan taraf ekonomi. Ketika taraf ekonomi meningkata, maka akan mengubah kondisi sosialnya juga menjadi sejahtera. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya jiwa untuk usaha. Allah pun tidak akan mengubah nasib hamba-Nya jika tidak hamba-Nya sendiri ada usaha untuk berubah menjadi lebih baik. Sebagaimana Firman Allah Q.S Ar-Ra’du ayat 11: “.........Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..........” (Depag, 2004:250).
Geoffrey G. Meredith, mendefinisikan entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang- peluang itu. (Geoffrey G. Meredith et. al., 2002: 5 dalam Hendriani dan Nulhaqim, 2008:155). Jiwa kewirausahaan adalah jiwa yang memiliki kemampuan untuk menjadikan sesuatu yang bernilai ekonomis.
Yang termasuk ke dalam indikator jiwa kewirausahaan menurut Geoffrey G. Meredith (2002: 5-6) dalam Suryana (2003 :21) diantaranya : 1) Percaya Diri (Self Confidence), 2) Berorientasi tugas dan hasil, 3) Kepemimpinan, 4) Berorientasi ke masa depan, 5) Keorsinilan. 
Indikator dari percaya diri adalah: a) Keyakinan, b) Keberanian. Beberapa indikator dari berorientasi tugas dan hasil yaitu : a) Ketekunan dan ketabahan, b) Kerja keras. Indikator kepemimpinan adalah sebagai berikut: a) Dapat bergaul dengan orang lain, b) Menanggapi saran-saran dan kritik. Indikator berorientasi ke masa depan adalah: a) Pandangan ke masa depan, b) Harus memiliki perspektif yang jelas. Indikator dari keorisinilan adalah: a) Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik, b) Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya, 3) Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan. (Suryana, 2003 : 23)
Menurut Maslow ada lima kategori kebutuhan manusia, yaitu:
1) Physiological needs (Fisiologis); 2) safety (security) atau keamanan; 3) social (affiliation)  atau afiliasi; 4) esteem (recognition) atau penghargaan; 5) self actualization (perwujudan diri) (Alma, 2013:89). Untuk memenuhi lima kebutuhan tersebut maka manusia khususnya pemuda perlu melakukan usaha salahsatunya yaitu dengan berwirausaha. Tindakan yang dilakukan manusia memiliki alasan. Motivasi berfungsi sebagai pemicu tindakan, dimana tindakan itu memiliki dampak jangka pendek maupun jangka panjang. (Iensufiie, 2010:198)
Teori McCelland berusaha menjelaskan tingkah laku yang berorientasi kepada prestasi (achievement-oriented behaviour) yang didefinisikan sebagai tingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainya standard of excellent. Menurut teori tersebut, seseorang yang mempunyai need for achievement yang tinggi selalu mempunyai pola pikir tertentu, ketika ia merencanakan untuk melaksanakan sesuatu, selalu mempertimbangkan apakah pekerjaan yang akan dilakukan itu cukup menantang atau tidak. Seandainya pekerjaan itu cukup memberikan tantangan, maka kemudian ia memikirkan kendala-kendala apa yang mungkin dihadapi dalam pencapaian tujuan, strategi apa yang dapat digunakan untuk mengatasi kendala dan mengantisipasi konsekuensinya.  Penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship bisa saja mempengaruhi jiwa kewirausahaan pemuda di Tasikmalaya.
Teori yang digunakan selanjutnya adalah teori Penguatan (Skinner) . Menurut Skinner setiap respon (R) yang terjadi dari suatu stimulus (S), akan menjadi stimulus baru yang mendorong untuk berperilaku. Dalam proses penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship, pemuda peserta penyuluhan tersebut diberikan dorongan atau motivasi agar dia mau bekerja khususnya bekerja dengan berwirausaha sehingga jiwa kewirausahaan terus berkembang.
Teori lainnya yaitu teori partisipasi. Menurut Made Pidarta dalam Siti Irene Astuti D. (2009: 31-32), partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan. Keterlibatan dapat berupa keterlibatan mental dan emosi serta fisik dalam menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya (berinisiatif) dalam segala kegiatan yang dilaksanakan serta mendukung pencapaian tujuan dan tanggungjawab atas segala keterlibatan.
Menurut Fasli Djalal dan Dedi Supriadi (2001: 201-202), partisipasi dapat berarti bahwa pembuat keputusan menyarankan kelompok atau masyarakat ikut terlibat dalam bentuk penyampaian saran dan pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa. Partisipasi dapat juga berarti bahwa kelompok mengenal masalah mereka sendiri, mengkaji pilihan mereka, membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya.
Dapat dibuat kesimpulan bahwa partisipasi adalah keterlibatan aktif dari seseorang, atau sekelompok orang (masyarakat) secara sadar untuk berkontribusi secara sukarela dalam program pembangunan dan terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai pada tahap evaluasi.
Penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda adalah suatu kegiatan komunikasi, informasi, motivasi, dan edukasi melalui program pelatihan atau pembinaan kewirausahaan yang terdapat keterlibatan aktif pemuda. 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dinas Koperasi, Industri, dan Perdagangan (Dinas Koperindag) Kabupaten Tasikmalaya yang berlokasi di Jalan Raya Sukapura, Komplek Perkantoran Kabupaten Tasikmalaya, Desa Sukaasih, Kecamatan
Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat 46112/ Visi  Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya periode 2016 s.d 2020: “Terwujudnya kewirausahaan yang mempunyai kemampuan daya saing dan berbasis ekonomi kerakyatan tahun 2020”.
Pencapaian visi tersebut ditempuh melalui Misi Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya sebagai berikut:
a) Meningkatkan kualitas aparatur dan pelaku usaha di bidang koperasi dan UKM, perindustrian serta perdagangan; b)Meningkatkan kualitas koperasi dan UKM, industri serta perdagangan; c)Meningkatkan daya saing produk dengan mengembangkan komoditas hasil industri dan perdagangan; d) Meningkatkan tertib usaha dan perlindungan konsumen; e) Meningkatkan pelatihan, pembinaan, pengelolaan, kewirausahaan, perdagangan dan pasar.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berisi pertanyaan mengenai indikator-indikator penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship dan jiwa kewirausahaan.
Tabel 1
Defenisi Konsep dan Operasional Variabel Penelitian
Variabel  
Sub Variabel  
Indikator  
Variabel X   (Penyuluhan Sosial melalui Training Entreprenership)
Penyuluhan melalui pemberian pengetahuan  Penyuluhan melalui pembekalan Keterampilan 
Life Skill
Penyuluhan melalui pembekalan Kemampuan 
1.                  Mengetahui dasar-dasar pengelolaan usaha
2.                  Mengetahui strategi bersaingcara bersaing   3. Human Skill  
4.                  Conceptual Skill  
5.                  Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri  

Penyuluhan melalui pemberian Motivasi 
6. Kebutuhan untuk ingin tahu (rasa ingin tahu)  7. Kebutuhan berprestasi 8. Kebutuhan berafiliasi
(hasrat untuk diterima dan disukai orang lain        
1.  Keyakinan 
Percaya Diri 
2.  Keberanian  
                                                Berorientasi         3. Bekerja Keras 
Pada Tugas Dan 4. Ketabahan dan ketekunan 
Hasil 
5. Bergaul dengan orang lain 
Variabel Y                    Kepemimpinan  6. Menanggapi saran-saran
(Jiwa Kewirausahaan)                              dan kritik 
                                                Berorientasi Ke    7. Pandangan
                                                 Masa Depan         Ke Depan 
8.      Perspektif 
(Cara Pandang) 
9.      Kreativitas 
Keorsinilan 
10.  Inovasi  
(Suryana, 2002:33)
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada penyuluh sosial yang bertugas untuk melaksanakan penyuluhan sosial dalam program training entrepreneurship kepada pemuda di Kabupaten Tasikmalaya, narasumber tersebut adalah Pak Ana beliau adalah penyuluh sosial bidang ketenagakerjaan dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tasikmalaya memaparkan tentang gambaran umum penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship kepada pemuda di Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut beliau secara umum penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship adalah suatu kegiatan membantu, membimbing, mengarahkan, mendukung, memberikan pelatihan dan pembinaan terhadap individu atau kelompok masyarakat dalam merumuskan usaha, merencanakan, melaksanakan dan melestarikan program kerja yang diperlukan agar potensi yang terdapat dalam diri mereka dapat berkembang secara produktif dan optimal. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat kelompok rentan (masyarakat penganggur, setengah penganggur, korban PHK, calon TKI atau purna TKI, dan istri nelayan atau petani) untuk dibina, dibimbing, dilatih dan dikembangkan menjadi wirausaha yang produktif.
Di Kabupaten Tasikmalaya sendiri untuk tahun 2016 seluruhnya ada 129 warga binaan Dinsosnakertrans yang tercatat telah mengikuti penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship. Dalam pelaksanaannya, penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship kepada pemuda di Kabupaten Tasikmalaya adalah kerjasama penyuluh indag dari Dinas Koperasi, Industri, dan Perdagangan (Diskoperindag) bidang ketenagakerjaan dengan penyuluh sosial dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) kabupaten Tasikmalaya.
Adapun penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship kepada pemuda di Kabupaten Tasikmalaya adalah kegiatan membantu, membimbing, mengarahkan, mendukung, memberikan pelatihan dan pembinaan terhadap individu atau kelompok pemuda untuk menunjang keterampilan tenaga kerja muda dalam merumuskan usaha, merencanakan, melaksanakan dan melestarikan program kerja yang diperlukan agar potensi yang terdapat dalam diri mereka dapat berkembang secara produktif dan optimal. Dari 129 warga tadi yang masyarakat muda (pemuda), laki-laki dan perempuan, usia 15-35 tahun, telah mengikuti penyuluhan sosial melalui program entrepreneurhip selama tahun 2016, baru atau akan memulai berwirausaha ada 45 orang.
Data tersebut diperoleh dari data sebaran penduduk miskin dan kurang produktif yang didapat dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Data ini kemudian diintegrasikan dengan memperhatikan saran-saran dari kelompok pemangku kepentingan lainnya.  
Hasil penelitian ini menemukan tentang proses penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship pada pemuda dan tingkat pengaruh penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda.

Proses            Penyuluhan   Sosial Melalui           Program Training Entrepreneurship Terhadap Jiwa Kewirausahaan Pemuda

Berdasarkan data yang peneliti dapatkan setelah melakukan observasi di Dinsosnakertrans dan Diskoperindag Kabupaten Tasikmalaya serta wawancara kepada penyuluh sosial yakni Pak Ana, Pak Kamal, dan Pak Nanang serta penyuluh Koperindag yakni Pak Nur Ahmad R, S.Sos dan Pak Drs. Enceng Muhtar, M.Si pada tahun 2016 ada tiga kegiatan besar penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda, setiap kegiatan besar tersebut diberikan training (pelatihan) dan pembinaan yang berbeda-beda agar tidak terkesan membosankan serta untuk menarik minat peserta penyuluhan, kegiatankegiatan tersebut adalah kegiatan penyuluhan sosial dan pelatihan teknik pembuatan kerajinan batu onik, kegiatan penyuluhan sosial dan pelatihan teknik pembuatan tikar lampit, dan kegiatan penyuluhan sosial Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera (P2WKSS).
Selain tiga kegiatan besar tersebut, dilakukan pula bimbingan dan pendampingan oleh tiga penyuluh sosial bidang ketenagakerjaan. Tiga penyuluh tersebut disebar di tiga wilayah besar kabupaten Tasikmalaya dan membimbing pemuda-pemuda binaan Dinsosnakertrans tersebut agar termotivasi, berkembang, dalam melakukan wirausahanya. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai proses penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda.
Pertama, Penyuluh dalam penyuluhan sosial memiliki arti sebagai komunikator. Menurut Effendy, 1992:6 dalam AS, 2009:19 komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan. Menurut Rustanto (2015) komunikator adalah pengirim pesan, sumber informasi penyuluhan sosial. Penyuluh dalam kegiatan penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda terdiri dari lima orang penyuluh. Dua orang diantaranya adalah penyuluh dari Diskoperindag kabupaten Tasikmalaya yang memang memiliki jabatan fungsional sebagai penyuluh koperindag. Dua orang tersebut adalah Bapak Nur Ahmad R, S.Sos dan Bapak Drs. Enceng Muhtar, M.Si. Diantaranya, tiga orang utusan dari Dinsosnakertrans kabupaten Tasikmalaya. Ketiga penyuluh tersebut sebelumnya adalah orang yang telah mendapat pembekalan dari Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (BBPPK dan PKK) selama 6 hari dan telah menerima materi yang berkaitan dengan penyuluhan tersebut dengan jumalah materi 48 jam pelajaran sehingga mempunyai kemampuan di bidang pendampingan kewirausahaan dan penyuluhan di lapangan yang bertugas membimbing, memberikan dorongan atau motivasi, mendengarkan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dialami peserta penyuluhan secara bersama-sama berkenaan dengan jiwa kewirausahaan pemuda membantu, mengarahkan, mendukung individu atau kelompok dalam merumuskan usaha, merencanakan, melaksanakan, dan melestarikan program kerja yang diperlukan agar potensi yang terdapat dalam diri pemuda dapat berkembang secara produktif dan optimal, serta memfasilitasi peserta kegiatan penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda. Ketiga orang tersebut adalah Bapak Ana, Bapak Nanang, dan Bapak Kamal.
Kedua, tersuluh yaitu penerima pesan atau peserta dalam kegiatan penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda adalah 45 orang masyarakat usia pemuda (15-34) tahun yang berasal dari berbagai daerah atau kecamatan di kabupaten Tasikmalaya yang masuk dalam sasaran kelompok rentan (masyarakat penganggur, setengah penganggur, korban PHK, calon TKI atau purna TKI, dan istri nelayan / petani) serta termasuk dalam data sebaran penduduk miskin dan kurang produktif.
Ketiga, metode dalam kegiatan kegiatan penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda dilakukan melalui cara berikut ini: a) Ceramah; b) Brainstorming; c) Bermain peran (role play); d) Diskusi kelompok terarah (focussed group discussion); e)
Pencairan suasana (icebreaking); f) Praktik kerja lapangan (on the job training); g) Pelatihan (training) dan pembinaan; h) Bimbingan individu dan kelompok. Secara umum metode yang digunakan dalam penyuluhan tersebut adalah dengan pendekatan individu dan pendenkatan kelompok.
Keempat, media yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda adalah sebagai berikut: a) Laptop dan proyektor; b) Alat tulis; c) Modul bimbingan; d) Alat dan bahan pelatihan.
Kelima, materi yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda adalah: a) Penyampaian materi yang berkaitan dengan penyuluhan Islam; b) Penyampaian materi tentang kebijakan dari pemerintah terutama dari Dinsosnakertrans dan Diskoperindag Kabupaten Tasikmalaya; c) Pemberian materi motivasi; d) Materi praktik pelatihan.   
Keenam, waktu dan tempat dari tiga kegiatan besar penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda adalah sebagai berikut: a) Penyuluhan Sosial dan Pelatihan Teknik Pembuatan Kerajinan Batu Onik di desa Cigunung Kecamatan Parungponteng dilaksanakan selama empat hari pada tanggal 13 April sampai dengan 16 April 2016; b) Penyuluhan Sosial dan Pelatihan Teknik Pembuatan Tikar Lampit di desa Nanggerang Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya 2016 dilaksanakan selama 4 (empat) hari,  yaitu dari tanggal 27 April sampai dengan 30 April 2016, bertempat di GOR Parusarakan Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya; c) Penyuluhan sosial dan pelaksanaan pelatihan pembuatan produksi makanan olahan dalam rangka Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) dilaksanakan selama 4 (empat) hari,  yaitu dari tanggal 25 Mei sampai dengan 28 Mei 2016, bertempat di Gedung PGRI Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Untuk kegiatan bimbingan kelompok dilakukan oleh penyuluh dan pemuda peserta penyuluhan dengan meyesuaikan waktu dan tempat yang telah disepakati bersama. Untuk tempat biasa dilakukan dengan berkumpul di salah satu rumah pemuda peserta penyuluhan tersebut sambil membahas kemajuan wirausaha mereka dalam suasana santai tetapi tersampaikan pesan-pesan penyuluhan itu. Tetapi untuk waktunya biasa dilakukan satu bulan sekali karena kegiatan tersebut ditekankan harus ada pertemuan antara penyuluh atau dalam hal ini dapat disebut pula sebagai pendamping dengan kelompok pemuda peserta penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship untuk mengetahui dan melihat kemajuan perkembangan jiwa kewirausahaan mereka. Proses bimbingan ini secara prosedur dari pemerintah terhitung berlangsung selama enam bulan, mulai tanggal 1 Juli-30 Desember 2016. Meskipun prosedur dari pemerintah ini hanya berlangsung sampai enam bulan saja, proses bimbingan ini masih berlangsung sampai sekarang.
Ketujuh, tujuan penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda ini adalah kegiatan untuk membimbing, mengarahkan mendukung, proses komuikasi, penyampaian informasi, edukasi dan motivasi kepada individu atau kelompok pemuda di Tasikmalaya dalam merumuskan usaha, merencanakan, melaksanakan wirausaha, dan melestarikan program kerja yang diperlukan agar potensi yang terdapat dalam diri mereka dapat berkembang secara produktif dan optimal.

Pengaruh       Penyuluhan   Sosial Melalui           Program Training Entrepreneurship Terhadap Jiwa Kewirausahaan Pemuda

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pertanyaan yang diajukan dapat mewakili objek yang diamati, sehingga pertanyaan dalam kuesioner memenuhi syarat, sah atau tidak untuk dijadikan data primer dalam penelitian. Uji validitas dapat mengkorelasikan masingmasing pertanyaan dengan jumlah skor masing-masing sub variabel.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dan hasilnya dibandingkan dengan nilai angkan kritik table korelasi nilai r. Berdasarkan kuesioner yang disebar kepada 22 responden dengan signifikansi 0,05% didiapatkan nilai df=n-2, df=222=20. Didiapatkan angka r table= 0,2483. Jika r tabel lebih kecil dari r hitung, maka pernyataan itu valid sehingga pertanyaan dalam kuesioner memenuhi syarat, sah atau tidak untuk dijadikan data primer dalam penelitian, dan sebaliknya jika r tabel lebih besar dari r hitung maka pernyataan itu tidak valid sehingga pertanyaan dalam kuesioner tidak memenuhi syarat sah atau tidak untuk dijadikan data primer dalam penelitian. Hasil uji validitas dari seluruh item dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 2
Hasil Uji Validitas
Pertanyaan
Nilai Koefisien r Hitung
Nilai Koefisien r Tabel
Kesimpulan
Pertanyaan 1
0,404
0,2483
Valid
Pertanyaan 2
0,477
0,2483
Valid
Pertanyaan 3
0,434
0,2483
Valid
Pertanyaan 4
0,459
0,2483
Valid
Pertanyaan 5
0,520
0,2483
Valid
Pertanyaan 6
0,550
0,2483
Valid
Pertanyaan 7
0,391
0,2483
Valid
Pertanyaan 8
0,415
0,2483
Valid
Pertanyaan 9
0,358
0,2483
Valid
Pertanyaan 10
0,406
0,2483
Valid
Pertanyaan 11
0,359
0,2483
Valid
Pertanyaan 12
0,415
0,2483
Valid
Pertanyaan 13
0,643
0,2483
Valid
Pertanyaan 14
0,352
0,2483
Valid
Pertanyaan 15
0,425
0,2483
Valid
Pertanyaan 16
0,550
0,2483
Valid
Pertanyaan 17
0,415
0,2483
Valid
Pertanyaan 18
0,520
0,2483
Valid
Pertanyaan 19
0,404
0,2483
Valid
Pertanyaan 20
0,359
0,2483
Valid
Pertanyaan 21
0,406
0,2483
Valid
Pertanyaan 22
0,550
0,2483
Valid
Pertanyaan 23
0,385
0,2483
Valid
Pertanyaan 24
0,643
0,2483
Valid
Pertanyaan 25
0,520
0,2483
Valid
Pertanyaan 26
0,477
0,2483
Valid
Pertanyaan 27
0,404
0,2483
Valid
Pertanyaan 28
0,459
0,2483
Valid
Pertanyaan 29
0,393
0,2483
Valid
Pertanyaan 30
0,520
0,2483
Valid
Pertanyaan 31
0,406
0,2483
Valid
Pertanyaan 32
0,271
0,2483
Valid
Pertanyaan 33
0,397
0,2483
Valid
Pertanyaan 34
0,368
0,2483
Valid
Pertanyaan 35
0,520
0,2483
Valid
Pertanyaan 36
0,643
0,2483
Valid
Pertanyaan 37
0,497
0,2483
Valid
Pertanyaan 38
0,415
0,2483
Valid
Pertanyaan 39
0,459
0,2483
Valid
Pertanyaan 40
0,391
0,2483
Valid
Pertanyaan 41
0,359
0,2483
Valid
Pertanyaan 42
0,425
0,2483
Valid
Pertanyaan 43
0,520
0,2483
Valid
Pertanyaan 44
0,415
0,2483
Valid

Sumber data: output SPSS 24 yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa setiap pertanyaan memiliki r hitung yang lebih besar dibandingkan dengan r tabel. Maka table di atas menggambarkan bahwa pertanyaan-pertanyaan diatas valid sehingga memenuhi syarat untuk dijadikan data primer dalam penelitian.
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas, uji reliabilitas adalah tingat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki realibitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas yaitu menggunakan teknik Alpha Cronbach.
Uji reliabilitas ini dihitung dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 24.0. Kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0. maka data tersebut mempunyai kehandalan yang tinggi (Ghozali: 2005). 
Tabel 3
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,923
44

Sumber data: output SPSS 24 yang diolah, 2017

Berdasarkan perhitungan uji realibilitas didapatkan hasil Cronbach Alpha sebesar 0.923 yang artinya bahwa seluruh pertanyaan dinyatakan reliabel dikarenakan nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,923 > 0,600.
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual terstandarisasi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Penyebabnya karena terdapat nilai ekstrim dalam pengambilan data.
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test




Unstandardized

Residual


N

45
Normal Parametersa,b
Mean
,0000000

Std.
Deviation
3,80625163
Most Extreme Differences
Absolute Positive
,084
,056

Negative
-,084
Test Statistic

,084
              Asymp. Sig. (2-tailed)                               ,200 

a. Test distribution is Normal.                                              
b. Calculated from data.                                                        
Sumber data: output SPSS 24 yang diolah, 2017
Dari hasil output SPSS diperoleh Pv (0,200) > 0,05 maka H0 diterima, maka nilai residual tersebut normal atau dapat disimpulkan bahwa uji normalitas untuk penelitian tersebut terpenuhi.
Berikutnya adalah tabel Coefficients untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda P-value  < α (0,05) maka H0 ditolak berarti terdapat pengaruh penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan tetapi sebaliknya apabila Pvalue < α (0,05) maka H0 diterima berarti tidak terdapat pengaruh penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan.
Tabel 5
                                              Coefficientsa

Unstandardized
Coefficients
Model
Std.
B
Error
Standardized
Sig.
Coefficients
Beta
T
1
(Constant)              11,647      5,546

2,1
00
,042

Penyuluhan Sosial 1,609 ,091 Melalui Program
,938
17,
,000
721
Training
Entrepreneurship

Sumber data: output SPSS yang diolah, 2017

a. Dependent Variable: Jiwa Kewirausahaan Pemuda
Karena Pv < 0,05 maka H0 DITOLAK sehingga terdapat pengaruh penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda.
Besar pengaruh penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda dapat dilihat hasilnya melalui tabel yang hasil olahan pada IBM SPSS 24 seperti pada tabel dibawah ini pada tabel analisis hasil koefisien determinasi, tepatnya pada nilai R Square yang diperoleh hasil angka 0,880.
Tabel 6
Analisis Hasil Koefisien Determinasi


Model Summary

Model
R
Adjusted R R Square          Square
Std. Error of the Estimate
1
.938a
           .880                  .877
3.850

Sumber data: output SPSS 24 yang diolah, 2017


Dilihat dari tabel 6 di atas, nilai koefisien determinasi atau R-Square sebesar 0,880 atau 88,0%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel X yaitu penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap variabel dependen yaitu jiwa kewirausahaan pemuda sebesar 88,0 %, sedangkan sisanya yaitu 12,0 % dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti. Dalam perhitungan korelasi Pearson akan didapat koefisien korelasi yang menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel tersebut. Nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai 1 atau 0 sampai -1. Semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan semakin erat dan jika mendekati 0 maka pengaruh semakin lemah.
Besar peningkatan penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda
      Tabel 7
Coefficientsa
Unstandardized
                     Model                        Coefficients
Standardiz ed
Coefficient s
T
Sig.
                                                          B                 Std. Error
Beta


1         (Constant)               11,647       5,546         

2,100
,042
             Penyuluhan Sosial     1,609        ,091
              Melalui      Program
Training
Entrepreneurship
,938
17,721
,000
a. Dependent Variable: Jiwa Kewirausahaan
Sumber data: output SPSS yang diolah, 2017
Koefisien regresi X sebesar 1,609 menyatakan bahwa setiap penambahan atau peningkatan sebesar 1 nilai penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship, maka nilai penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship bertambah atau naik sebesar 1,609, ini dikarenakan nilai 1,609 bernilai positif, maka X naik, Y akan menggalami kenaikan.


Tabel 8

Hasil Koefisien Determinasi



Interval Koefisien



Tingkat Hubungan


4%
Rendah sekali
5% - 16%
Rendah tetapi pasti
17% - 49%
Cukup berarti
50% - 80%
Tinggi atau kuat
81%
Tinggi sekali
Sumber: Sugiyono, 2012

Dari tabel 7 di atas terlihat bahwa nilai koefisien determinansi yang telah dihitung sebesar 88,0% dan masuk ke dalam kriteria pengaruh yang tinggi sekali (Sugiyono: 2012).
PENUTUP
Proses penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship kepada pemuda di kabupaten Taikmalaya diberikan oleh penyuluh dari Dinas Koperindag yang selanjutnya dilakukan bimbingan oleh penyuluh sosial dari Dinsosnakertrans bidang ketenagakerjaan. Untuk kegiatan bimbingannya dilakukan setiap 1 kali dalam 1 bulan selama 6 bulan. Dengan waktu dan tempat yang fleksibel sesuai kesepakatan peserta penyuluhan. Adapun metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah melalui metode ceramah, curah pendapat, bermain peran, pencairan suasana, praktik kerja lapangan, pelatihan dan pembinaan serta bimbingan individu dan kelompok. Media yang digunakan dalam penyuluhan adalah laptop, in-focus, alat tulis modul bimbingan, dan alat pelatihan.
Pengaruh penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda di Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan jenis pengambilan sample melalui teknik purposive sampling maka diambil 45 sample. Dari hasil uji validitas dengan Rtabel yang digunakan = 0,2483, diperoleh nilai R hitung > R tabel maka semua item pertanyaan valid. Hasil reliabilitas nilai Cronbach’s Alpha 0,923 > 0,7 maka semua kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi adalah reliable. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji linieritas diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh penyuluhan sosial melalui program training entrepreneurship terhadap jiwa kewirausahaan pemuda denagn hasil P-value  < a (0,05).). Adapun besar pengaruh dari nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 88 %.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2013). Kewirausahaan, Bandung: Alfabeta. 
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2006). Metodelogi Penelitian, Yogyakarta: Bina Aksara.
Arikunto, S. (2012). Metodelogi Penelitian, Yogyakarta: Bina Aksara.
AS, Enjang. (2009). Komunikasi Konseling Dari Wawancara, Seni Mendengar, sampai Soal Kepribadian. Bandung: Nuansa.
Departemen Agama RI.(2004). Al-Quran dan Terjemahnya, Bandung: CV JArt.
Effendy, dkk. (2011). Menjadi Pemuda Bermartabat (Kunci Rahasia Menjadi Pemuda Sukses. Bandung: Arsad Press.
Hendriani, S dan Nulhaqim, S.A. (2008). Pengaruh Pelatihan dan Pembinaan Dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Mitra Binaan  PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai, Jurnal Kependudukan Padjajaran, Vol.10, No.2.  
Iensufiie, T. (2010). Leadership untuk Profesional dan Mahasiswa. Jakarta: Esensi Erlangga Group.
Kementerian Ketenagakerjaan RI, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tnaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja. (2016). Modul Bimbingan Pendamping Pemberdayaan Masyarakat 2016. Bandung: Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja.
Kusnawan, Aep. (2011). Baca, Tulis, Hafal Al-Quran dan Hadits ke-BPI-an, Bandung: Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Meredith, G. G. (2002). Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : Pustaka Binaman Presindo.
Simamora, H. (2001). Manajemen Sumberdaya Manusia, Edisi Kedua bagian Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta.
Supardan, D. (2011). Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara
Suryana. (2003). Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat